
Pemilu atau pemilihan umum selalu terjadi di Indonesia yang dilakukan untuk memilih pemimpin dan salah satunya adalah memilih presiden dan wakilnya setiap 5 tahun sekali. Namun pemilu juga dilakukan untuk memiliki gubernur dan sebagainya. Ini merupakan hak setiap manusia untuk memilih siapa orang yang mereka anggap pantas setidaknya untuk memimpin dan memajukan Indonesia selama periode waktu tertentu sebelum akhirnya pemilu diselenggarakan kembali.
Fakta Pemilihan Umum yang Berlangsung di Berbagai Dunia
Namun rupanya proses pemilihan umum atau pemilu ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan juga di beberapa negara lainnya dengan sistem pemerintahan yang mirip. Tapi rupanya pemilu juga menjadi cerita tersendiri di berbagai negara bahkan ada keunikan yang terjadi di dalamnya sehingga menjadi terkenal di seluruh dunia karena belum tentu akan terjadi kembali. Berikut ini adalah berbagai macam keunikan pemilu yang terjadi di dunia. Bahkan beberapa diantaranya cukup mencengangkan:
- Negara yang punya waktu pemilu paling lama
India merupakan negara yang memiliki jumlah populasi sangat banyak dan lebih dari 100 juta orang memenuhi syarat untuk memilih. Tak mengherankan kalau India menjadi salah satu negara demokrasi yang terbesar pula di dunia. Bahkan untuk membantu para pemilihnya yang begitu banyak, pemilu yang berlangsung di dalam negara ini bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan lamanya. Di tahun 2019 yang lalu, pemilu di negara ini bisa berlangsung selama 5 minggu dalam 7 tahap hanya untuk memilih 543 anggota parlemen.
- Pemilu di Korea Utara
Korea Utara merupakan negara yang memiliki pemerintahan dengan sistem otoriter. Namun ternyata ada sisi demokratisnya juga. Meski demikian, tidak banyak pilihan yang bisa masyarakatnya pilih. Partai berkuasa adalah yang akan melakukan pemilu lebih dulu. Warganya hanya perlu memasukkan kartu suara saja dengan nama mereka tertulis di dalamnya pada sebuah kotak. Kemudian terdapat kotak suara lain untuk yang punya pendapat berbeda. Tapi jarang sekali bahkan tidak ada perbedaan pendapat di warganya sehingga 100% isi suratnya sama.
- Astronot pun berhak melakukan pemilu juga
Semua orang yang sudah memenuhi syarat berhak untuk melakukan pemilu termasuk juga dengan Astronot. Meskipun mereka berada di luar angkasa, mereka tetap bisa melakukan pemilu dan memilih calon pemimpin yang mereka mau. Hal ini dilakukan sejak tahun 1997 yang lalu setelah ada undang-undang yang mengesahkan adanya pengiriman surat suara ke luar angkasa. Setelah para astronot itu menentukan pilihan mereka, maka surat suara itu akan kembali ke bumi dan petugasnya pun membuka dokumen untuk dihitung.
- Di Australia, tidak ikut pemilu akan didenda
Di Indonesia, pemilu memang harus diikuti oleh semua orang yang telah memenuhi syarat karena setiap suara itu berharga. Namun sifatnya tidak wajib dan ada pula orang-orang yang memang tidak bisa ikut pemilu karena berbagai faktor. Tapi hal ini tidak berlaku di Australia pemilu di negara itu hukumnya wajib. Siapapun yang usianya sudah 18 tahun wajib untuk ikut pemilu. Barang siapa yang tidak hadir dan memberikan suara mereka di pemilu akan kena denda sebesar AU$ 20 atau setara dengan 200 ribu rupiah. Kalau tidak bayar denda, maka mereka bisa mendapatkan hukuman lebih berat lagi bahkan tuntutan perdata. Inilah berbagai macam keunikan pemilihan umum atau pemilu yang berlangsung di berbagai negara di seluruh dunia. Setiap negara memiliki aturannya tersendiri sehingga mereka harus selalu mengikutinya dengan baik sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Hal yang sama juga berlaku di Indonesia karena suara Anda juga berpengaruh pada kemajuan negeri di masa depan